Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keterampilan Proses Yang Diharapkan Dalam Melaksanakan Sebuah Aktivitas Penelitian Ilmiah


Pendekatan keterampilan proses (inquiry approach) ialah suatu cara yang diterapkan pada siswa supaya sanggup menemukan sendiri fakta dan konsep ilmiah dengan melibatkan secara maksimal seluruh kemampuannnya. Pendekatan keterampilan proses paling sempurna dipakai untuk menumbuhkan dan mengmbangkan jiwa ilmiah siswa, dibandingken pendekatan fakta (menghafalkan fakta–fakta) dan pendekatan konsep (menghubungkan beberapa fakta). Dengan pendekatan keterampilan proses, seseorang menjadi lebih aktif, kreatif, inovatif dalam memecahkan dilema dan menghsilkan suatu produk sains. Keterampilan proses, antara lain meliputi pembagian terstruktur mengenai (mengelompokkan) objek,  mengajukan pertanyaan, melaksanakan pengamatan (observasi), menyajikan data, menafsirkan data, memprediksi dan memprakirakan data, serta mengidentifikasi variabel dalam percobaan.
 ialah suatu cara yang diterapkan pada siswa supaya sanggup menemukan sendiri fakta dan konse Keterampilan Proses yang Diperlukan dalam Melakukan Sebuah Kegiatan Penelitian Ilmiah

1.    Klasifiksi objek
Klasifikasi ialah acara mengelompokan objek menurut kriteria tertentu yang diterapkan. Klasifikasi bertujuan untuk menyederhanakan objek sehingga akan memudahkan dalam melaksanakan penelitian. Sebagai contoh, bila kita akan mengadakan penelitian ihwal dampak penggunaan formalin terhadap mamalia, maka kita tidak perlu melaksanakan uji coba pada semua jenis mamalia, tetapi cukup memakai salah satu jenis mamalia yang mewakilinya,  misalnya tikus putih.

2.    Mengajukan Pertanyaan
Ide penelitian bisa muncul dari rasa ingin tahu yang tinggi. Pertanyaan yang muncul ketika Anda melihat suatu insiden yang aneh  dapat diangkat sebagai suatu dilema yang diselesaikan melalui serangkaian penelitian. Sejumlah pertanyaan dengan memakai kata tanya apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana sanggup dipakai untuk berbagi kemampuan merumuskan dilema yang merupakan langkah awal dalam penelitian ilmiah. Masalah–masalah yang menarik untuk diteliti sanggup ditemukan secara sengaja.  
Contohnya :   
Setiap hari minggu, amir pagi memancing ikan ke danau telaga warna. Amir mengalami adanya keganjilan pada danau terebut, yaitu warna air dalam yang terlihat berubah–ubah. Kemudian timbul beberapa pertanyaan dalam dirinya :
·      Mengapa warna air danau berubah–ubah ?
·      Warna apa saja yang terlihat di danau itu ?
·      Apa yang menimbulkan timbunya perubahan warna pada air danau tersebut ?

Untuk sanggup menemukan tanggapan dari sejumlah pertanyaan yang muncul, maka dibutuhkan pengkajian teori dan pengumuman warta dari aneka macam sumber. Bila warta yang diperoleh belum memuaskan, maka perlu dilanjutkan ke tahap penelitian selanjutnya.
Selain untuk merumuskan dilema dalam penelitian, pertanyaan–pertanyaan juga dibutuhkan dalam rangka merancang percobaan. Beberapa pertanyaan yang akan timbul, antara lain sbagai berikut.
·      Di mana percobaan akan dilakukan?
·      Berapa usang percobaan akan dilakukan?
·      Bahan dan alat apa saja yang diperlukan?
·      Bagaimana cara kerjaanya?
·      Variabel – variabel apa saja yang harus ada dalam  eksperimen tersebut ?

3.    Melakukan pengamatan (Observasi)
Pengamatan (observasi) ialah acara untuk memperoleh data atau warta yang berhubugan dengan objek penelitian dengan memakai pancaindra maupun dengan proteksi alat. Pengamatan dengan panca indra bisa dilakukan dengan cara melihat, mendengar, meraba, membaui, dan mengecap sesuai dengan jenis data yang akan diambil.  Pengamatan dengan alat, contohnya dengan memakai penggaris, atau mengukur suhu, higrometer untuk mengukur kelembapan udara, timbangan (neraca) untuk mengukur masa, jam atau stopwatch untuk mengukur waktu, kertas lakmus untuk mengetahui derajat keasaman, lup atau mikroskop untuk melihat benda mikro, dan kamera vidio untuk merekam suatu proses. Data yang diperoleh dari acara pengamatan sanggup berupa data kualitatif dan data kuntitatif.
a.        Data kualitatif
Data  kualitatif  adalah data yang tidak sanggup dinyatakan dalam angka. Data kuantitaif  biasanya diperoleh dari pengamatan dengan memakai pancaindra. Berikut ini contoh data kualitatif.
·           Warna air danau keabu – abuan .
·           Bunga mawar merah lebih harum dari bunga mawar putih.
b.        Data kuantitatif
Data kuantitatif ialah data yang sanggup dinyatakan dalam angka. Data kuantitatif  biasanya diperoleh dari pengamatan yang memakai alat bantu, contohnya penggaris, timbangan, termometer atau alat lain. Namun, ada pula data kuantitatif yang diperoleh tanpa memerlukan proteksi alat, contohnya umur seseorang yang sanggup dihitung menurut tahun  kelahirannya. Berikut ini beberapa contoh data kuantitatif. 
·           Sampel air dari sebuah  sungai mempunyai pH 4,0.
·           Suhu udara di lokasi percobaan 25ᵒC.
Data kualitatif kurang sempurna dan cenderung subjektif (tergantung pengamatan) dibandingkan dengan data kuntitatif. Data kualitatif sanggup di ubah menjadi data kuantitatif dengan menytakanya dengan (1,2,3,4,dst) atau  menggunkan tanda positif (+) dan negatif (-). Contohnya jumlah oksigen yang dihasilkan dalam percobaan  fotsintetis sanggup dinyatakan sebagai banyak sekali (++++), banyak (+++), sedang (++), dan tidak ada ( - ).  

4.     Menyajikan Data
Agar lebih gampang dimengerti orang lain, data hasil pengamatan (observasi)  sebaiknya disajikan secara ringkas dan sistematis. Data sanggup disajikan dalam bentuk tabel, grafik (diagram), skema, atau gambar. Data kualitatif sanggup disajikan dalam bentuk tabel, uraian kalimat, skema, dan gambar. Data kuntitatif  dapat disajikan dalam bentuk tabel angka dan grafik.

5.    Menafsirkan  Data
Menafsirkan data ialah menawarkan arti atau makna pada data hasil pengamatan. Dalam menafsirkan data dibutuhkan suatu acuan, contohnya teori yang sudah ada atau insiden lainnya.

6.    Memprediksi dan Memprakirakan Data
a.    Memprediksi
Memprediksi adalah  membuat dugaan menurut logika. Contohnya ada seorang anak yang sudah berusia 18 tahun, tetapi badannya pendek menyerupai 8 tahun. Kedua orang bau tanah tersebut terlihat normal. Prediksi yang sanggup dibentuk contohnya dikala masih kecil, anak tersebut mungkin kekurangan gizi dan sering mensderita sakit.
b.    Memprakirakan
Memprakirakan ialah menciptakan dugaan mengenai suatu insiden yang tidak diketahui menurut data yang ada. Contohnya prakira cuaca. Prakiraan sanggup dibedakan  menjadi dua macam,  yaitu prakiraan intrapolasi dan prakiraan ekstrapolasi. Prakiraan intrapolasi ialah menciptakan dugaan terhadap insiden yang sudah pernah terjadi, tetapi tidak diketahui. Sementara prakiraan ekstrapolasi ialah menciptakan dugaan terhadap  kejadian yang  belum terjadi dan kemungkinan akan terjadi.

7.    Identifikasi  variabel dalam percobaan
Dalam percobaan, terdapat dua kelompok perangkat percobaan, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol merupakan perangkat percobaan yang tidak diberi perlakuan. Gunanya ialah sebagai pembanding. Sedangkan itu, kelompok eksperimen merupakan perangkat percobaan yang diberi perlakuan tertentu. Perlakuan tersebut sanggup bervariasi sehingga disebut variabel. Variabel merupakan faktor penentu atau faktor yang berpengaruh; sanggup berubah  maupun diubah. Dalam merancang suatu percobaan,  Anda perlu menentukan variabel yang sesuai dengan tujuan percoban alat/bahan yang tersedia. Selanjutnya, variabel yang terpilih dikaji dan diteliti pengaruhnya.
Berdasarkn sifanya, variabel yang mempengaruhi kehidupan organisme dibedakan menjadi tiga, yaitu variabel  fisika, variabel kimia, dan variabel biologi.
a.   Variabel fisika, contohnya suhu, kelembaban, tekanan udara, cahaya matahari, radiasi, angin, dan gravitasi bumi.
b.   Variabel kimia, contohnya kadar oksigen, air, karbon dioksida, garam mineral, pH, dan nutrisi.
c.   Variabel biologi, contohnya orgnanisme  parasit, predator, organisme lain dalam korelasi rantai makanan, siklus hidup, kemampuan bereproduksi, dan daya tahan tubuh.
Variabel dalam percobaan dapt dibedakan menjadi variabel bebas, variabel terikat, variabel kontrol, dan variabel pengganggu.
a.   Variabel bebas, (variabel manipulasi), adalah perlakuan yang berbeda-beda dalam percobaan. Varibel bebas sengaja dibentuk berbeda untuk   mengetahui  pengaruh variabel terhadap variabel terikat.
b. Variabel terikat (variabel respons) adalah hasil dari perlakuan yang berbeda dalam perecobaan.variabel terikat merupakan akhir dari variabel bebas.
c.   Variabel kontrol (variabel terkendali) adalah perlakuan yang sama pada semua percobaan. Oleh alasannya ialah perlakuan yang sama, maka pengaruhnya juga sama pada semua kelompok percobaan (terkendali). Variabel kontrol merupakan variabel yang tidak diteliti pengaruhnya dan hanya dipakai sebagai pembandingan.
d.   Variabel pengganggu adalah variabel yang tidak dikehendaki, tetapi sanggup memengaruhi hasil percobaan. Variabel pengganggu harus dihindari supaya hasil percobaan sesuai dengan yang diharapkan.

Berikut ini contoh identifikasi variabel pada percobaan ihwal dampak limbah kimiawi rumah tangga (detergen) terhadap pertumbhan tumbhan air Hydrilla sp.
Variabel pada percobaan  tersebut:
·      Variabel kontrol: tumbuhan air, air, cahaya matahari, udara, wadah.
·      Variabel bebas: penambahan detergen yang berbeda–beda pada masing  - masing kelompok eksperimen (1 g, 2 g, 3 g).
·      Variabel terikat: pertumbuhan tumbuhan air (berat dan panjang tumbuhan setalah dua minggu).
·      Variabel penganggu yang mungkin terjadi:  kesegaran tumbuhan air yang dipakai kemungkinan tidak sama.

Download file lengkap materi Bab 1 Ruang Lingkup Biologi, Klik DISINI !


Sumber http://buntiris.blogspot.com/