Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Buku Panduan (Model) Evaluasi Karakter

Pembangunan aksara bangsa merupakan sebuah kebutuhan dalam proses berbangsa BUKU PANDUAN (MODEL) PENILAIAN KARAKTER

Buku Panduan (Model) Penilaian Karakter. Pembangunan aksara bangsa merupakan sebuah kebutuhan dalam proses berbangsa, lantaran hanya bangsa yang mempunyai aksara dan jati diri yang berpengaruh akan menjadi bangsa yang besar dan bermartabat. Oleh lantaran itu pembangunan aksara bangsa yang diimplementasikan di sekolah dalam bentuk pendidikan aksara merupakan upaya untuk membantu penerima didik mengenal, menyadari dan menghayati aspek-aspek sosial, moral, etika, yang sanggup dijadikan contoh dalam bersikap dan berperilaku. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional untuk menyebarkan potensi penerima didik semoga menjadi insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, berdikari dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pemerintah telah menetapkan implementasi pendidikan aksara semenjak tahun 2011, yang terus diintensifkan dengan terbitnya Perpres No. 87 Tahun 2017, perihal Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Sejalan dengan pelaksanaan pendidikan aksara dalam proses pembelajaran di sekolah, dibutuhkan materi yang memberi wawasan kepada pendidik dan sekolah dalam melaksanakan evaluasi karakter.

Buku Panduan (Model) Penilaian Karakter ini disusun untuk membantu pendidik dan sekolah dalam melaksanakan evaluasi aksara penerima didik dengan tujuan memantau, mngembangkan dan menguatkan karakter. Oleh lantaran lingkup aksara yang luas, dalam buku ini diberikan contoh bagaimana suatu aksara sanggup dinilai dengan memakai indikator perilaku. Buku ini diharapkan memberi wangsit bagaimana evaluasi aksara yang bermanfaat sanggup dilakukan. Sekolah sanggup memakai contoh yang diberikan buku ini atau menyebarkan dan menyusun pedoman evaluasi aksara yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan situasi sekolah.

Pendidikan nasional bertujuan untuk menyebarkan potensi penerima didik semoga menjadi insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sejalan dengan ini, Pemerintah menyebabkan pembangunan aksara sebagai salah satu kegiatan prioritas pembangunan nasional, menyerupai tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025. Pemerintah juga mengintensifkan tugas sekolah dalam pembangunan aksara dengan menerbitkan Perpres No. 87 Tahun 2017, perihal Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Penguatan Pendidikan Karakter merupakan gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat aksara penerima didik melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan santunan pelibatan publik dan kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Program PPK didasari oleh filosofi pendidikan aksara Ki Hajar Dewantara, yang berkaitan dengan olahhati (etik), olah pikir (literasi), olah rasa (estetik), dan olahraga (kinestetik). Olah hati mencakup kerohanian mendalam; olah pikir mencakup keunggulan akademis sebagai hasil pembelajaran dan pembelajar sepanjang hayat; olah rasa mencakup integritas moral, rasa berkesenian, dan berkebudayaan; dan olahraga mencakup sehat dan bisa berpartisipasi aktif sebagai warga negara.

Penguatan Pendidikan Karakter dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan aksara terutama mencakup nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggungiawab. Delapan belas nilai tersebut sanggup dikristalisasi menjadi lima nilai utama aksara yaitu: (1) religius, (2) nasionalis, (3) mandiri, (4) integritas, dan (5) gotong royong.

Pendidikan aksara merupakan proses penyesuaian yang membutuhkan waktu lama, berkesinambungan, terpadu, dan komprehensif di dalam kelas dan kegiatan ekstrakurikuler (Kirschenbaum, 1995:8). Oleh lantaran itu, pendidikan aksara seharusnya memadukan unsur hidden curriculum dengan academic curriculum. Hidden curriculum mencakup keteladanan pendidik, korelasi penerima didik dengan pendidik/staf sekolah/peserta didik lain, korelasi pendidik dengan staf sekolah, keberagaman penerima didik, proses pembelajaran, evaluasi pembelajaran, pengelolaan lingkungan sekolah, dan kebijakan disiplin. Sementara itu, academic curriculum mencakup aneka macam mata pelajaran dan program-program ko-kurikuler dan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.

Prinsip dalam pelaksanaan PPK adalah: a) berorientasi pada berkembangnya potensi penerima didik secara menyeluruh dan terpadu, b) keteladanan dalam penerapan pendidikan aksara pada masing-masing lingkungan pendidikan; dan c). berlangsung melalui penyesuaian dan sepanjang waktu dalam kehidupan sehari-hari.

Upaya pembentukan aksara yang sesuai dengan budaya bangsa sanggup dilakukan melalui serangkaian kegiatan berguru mengajar dan melalui penyesuaian (habituasi) dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun luar sekolah.

Pendidikan aksara difokuskan pada lima nilai utama aksara yang merupakan kristalisasi dari 18 nilai karakter. Karakter yang terbentuk pada penerima didik diharapkan sanggup menumbuhkan semangat berguru dan mengoptimalkan potensi dirinya, mengasihi bangsanya, dan bisa menjawab tantangan zaman di kurun global ini. Sekolah mempunyai peranan penting dalam pengembangan pendidikan aksara lantaran sekolah merupakan sentra pembudayaan yang strategis dalam pembentukan aksara positif penerima didik.

Untuk mendukung proses pendidikan karakter, pendidik dan warga sekolah menunjukkan contoh kasatmata dan keteladanan nilai-nilai dalam proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas dalam lingkungan sekolah, melalui proses pembelajaran dan diskusi, pengamatan sikap model, dan praktik-praktik pemecahan duduk kasus yang menyertakan serta mempertimbangkan nilai-nilai tersebut.

Selengkapnya silahkan download Buku Panduan (Model) Penilaian Karakter (disini)

Demikian informasi perihal Buku Panduan (Model) Penilaian Karakter. Semoga ada manfaatnya, terima kasih.




= Baca Juga =




Sumber https://ainamulyana.blogspot.com/