Tata Cara Dukungan Nama Ilmiah Biologi Pada Binatang Dan Tumbuhan
Tata cara santunan nama pada makhluk hidup diawali oleh Carolus Linnaeus dengan sistem tata nama ganda (binomial nomenclature). Carolus Linnaeus dikenal sebagai Bapak Taksonomi. Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dalam menulis nama jenis ialah sebagai berikut:
1. Nama ilmiah suatu makhluk hidup terdiri dari dua kata, kata pertama mengatakan marga (genus), sedangkan kata kedua mengatakan penunjuk jenis (spesies). Huruf pertama dari marga ditulis dengan kapital sedangkan untuk nama spesies ditulis kecil semua. Contoh: Zea mays.
2. Jika nama jenis ditulis dengan tangan, harus diberi garis bawah terpisah dari kedua nama tersebut. Namun, jikalau diketik harus menggunakan aksara miring. Contoh: Zea mays jika ditulis tangan, dan Zea mays jikalau diketik.
3. Apabila penunjuk jenis lebih dari dua kata, kedua kata terakhir tersebut harus dirangkaikan dengan tanda penghubung. Contoh: Hibiscus rosa sinensis menjadi Hibiscus rosa-sinensis.
4. Apabila nama jenis itu diberikan untuk mengenang jasa orang yang menemukannya maka nama penemu sanggup dicantumkan pada kata kedua dengan menambahkan aksara (i) di belakangnya. Contohnya, tumbuhan pinus yang ditemukan oleh Merkus, maka nama tumbuhan itu Pinus merkusii. Adapun spesies yang ditemukan oleh Linnaeus maka di belakang sanggup diberi tanda (L.)
5. Nama suku (famili) biasanya diambil dari nama makhluk hidup yang bersangkutan dengan ketentuan flora ditambahkan akhiran aceae, sedangkan untuk binatang ditambah akhiran idea.
Contoh: Soalnum + aceae è Solanaceae, Felis + idea è Felidae.
Berikut referensi tata nama takson dalam tingkatan penjabaran flora dan hewan.
Sumber http://buntiris.blogspot.com/
1. Nama ilmiah suatu makhluk hidup terdiri dari dua kata, kata pertama mengatakan marga (genus), sedangkan kata kedua mengatakan penunjuk jenis (spesies). Huruf pertama dari marga ditulis dengan kapital sedangkan untuk nama spesies ditulis kecil semua. Contoh: Zea mays.
2. Jika nama jenis ditulis dengan tangan, harus diberi garis bawah terpisah dari kedua nama tersebut. Namun, jikalau diketik harus menggunakan aksara miring. Contoh: Zea mays jika ditulis tangan, dan Zea mays jikalau diketik.
3. Apabila penunjuk jenis lebih dari dua kata, kedua kata terakhir tersebut harus dirangkaikan dengan tanda penghubung. Contoh: Hibiscus rosa sinensis menjadi Hibiscus rosa-sinensis.
4. Apabila nama jenis itu diberikan untuk mengenang jasa orang yang menemukannya maka nama penemu sanggup dicantumkan pada kata kedua dengan menambahkan aksara (i) di belakangnya. Contohnya, tumbuhan pinus yang ditemukan oleh Merkus, maka nama tumbuhan itu Pinus merkusii. Adapun spesies yang ditemukan oleh Linnaeus maka di belakang sanggup diberi tanda (L.)
5. Nama suku (famili) biasanya diambil dari nama makhluk hidup yang bersangkutan dengan ketentuan flora ditambahkan akhiran aceae, sedangkan untuk binatang ditambah akhiran idea.
Contoh: Soalnum + aceae è Solanaceae, Felis + idea è Felidae.
Berikut referensi tata nama takson dalam tingkatan penjabaran flora dan hewan.
Tumbuhan | Hewan |
Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Solanales Famili : Solanaceae Genus : Solanum Species: Solanum tuberosum (kentang) | Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mamalia Ordo : Carnivora Famili : Felidae Genus : Felis Spesies: Felis domestica (kucing) |