Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Faktor Air, Oksigen, Ph, Dan Kadar Garam Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan pada flora dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal). Faktor internal dipengaruhi oleh gen dan hormon. Sedangkan faktor luar yaitu nutrisi, air, pH, kadar garam, oksigen, cahaya, suhu, kelembapan, gravitasi, sentuhan, serta organisme benalu dan herbivora.

Yang akan dibahas kali ini yaitu faktor air, oksigen, pH atau keasamaan, dan kadar garam.

 Pertumbuhan dan perkembangan pada flora dipengaruhi oleh beberapa faktor Faktor Air, Oksigen, pH, dan Kadar Garam Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Air
Air dibutuhkan lebih oleh flora dalam jumlah besar. Tanpa air tumbuhan  tidak sanggup hidup. Fungsi air bagi flora yakni sebagai beerikt. 
Pelarut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. 
Bahan dasar untuk reaksi berkimia. 
Sebagai medium berlangsungnya reaksi metabolisme. 
Menjaga tekanan turgor dinding sel dan semoga tidak kekeringan.
Berperan dalam proses transportasi unsur hara dari tanah ke daun.
Mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh cuilan tumbuhan. 
Untuk proses transpirasi (penguapan) dan fotosintesis.
Jika kekurangan air, akan layu sebab terjadi penurunan tekanan turgor pada sel-selnya. Namun, flora mempunyai sistem kontrol untuk mengatasi kekurangan air semoga tidak terlalu  ekstrem. Tumbuhan merespons kekurangan air dengan cara memperlmbat laju transpirasi (penguapan). Kekurangan air akan memacu pembentukan dan pembebasan hormon asam absitat (ABA, abscisic acid ) dari sel-sel mesofil daun yang menyebabkan stomata tertutup. 
Saat demam isu kemarau panjang dan kekurangan air, beberapa jenis flora mengurasi penguapan dengan cara menggugurkan daunnya. Tumbuhan menyesuaikan diri terhadap kekurangan dengan cara  membentuk daun menyerupai duri. Sebaliknya, flora yang hidup di air, mempunyai daun yang tipis dan lebar untuk mempercepat penguapan. 

Derajat Keasaman (pH)
Hujan  asam sanggup menambah keasaman tanah. Jika keadaan tanah terlalu asam, klorofil akan rusak sehingga mengganggu proses fotosintetis. Tanah bekas  rawa-rawa dan tanah potsolik yang berwana merah kekuningan cenderung bersifat asam. Tanah jenis ini harus di campur dengan kapur sebelum ditanami semoga keasamannya berkurang. Pada beberapa jenis tumbuhan, menyerupai bunga hortensia (Hydrangea sp.), keasaman tanah kuat terhadap warna bunga. 

Kadar Garam
Kadar garam NaCl dan garam-garam  lainnya dalam air tanah sangat kuat pada proses perembesan air oleh sel-sel rambut akar. Kadar garam tanah yang terlalu tinggi menyebabkan sel flora kehilangan cairan sebab sel akan mengalami plasmolisis (lepasnya protoplasma  ke luar sel). Sebagian besar flora tidak akan sanggup bertahan hidup dalam lingkungan dengan kadar garam tinggi, kecuali pada flora halofit menyerupai mangrove yang hidup di daerah pesisir. 

Oksigen 
Oksigen dibutuhkan flora untuk bernapas. Tumbuhan sanggup tumbuh dan berkembang dengan baik, kalau kebutuhan terhadap oksigen tercukupi. Kekurangan oksigen sanggup merangsang produksi hormon etilen yang menyebabkan beberapa sel dalam korteks akan mengalami penuaan dan mati. Tumbuhan yang terlalu banyak disiram air akan kekurangan oksigen sebab tanah kehabisan ruang udara penyedia oksigen. Tanah yang padat dan liat mengandung sedikit oksigen sehingga perlu dicampur dengan kompos semoga menjadi gembur. Para petani biasanya melaksanakan penggemburan tanah secara terpola dengan pencangkulan secara hati-hati semoga flora sanggup bernapas. Tumbuhan yang hidup di daerah yang kekurangan oksigen (misalnya di rawa-rawa), mempunyai akar napas yang banyak menyerupai pada tumbuhan bakau (Rhizophora sp.).



Sumber http://buntiris.blogspot.com/