Pertumbuhan Primer Dan Sekunder Pada Tumbuhan, Tempat Titik Tumbuh Akar Dan Batang
Pertumbuhan Primer
Setelah biji berkecambah, selanjutnya akan mmembentuk akar, batang, dan daun. Pada belahan ujung akar dan ujung batang, terdapat jaringan yang sel-selnya akif membelah secara mitosis, yang disebut meristem primer. Aktivitas sel-sel jaringan meristm primer menjadikan pertumbuhan memanjang pada belahan ujung batang maupun ujung akar. Proses pertumbuhan memanjang pada ujung akar dan ujung batang tersebut dinamakan dengan pertumbuhan primer. Pertumbuhan memanjang pada batang sanggup diukur secara kuantitatif dengan memakai alat auksanometer. Tumbuhan memiliki dua titik pertumbuhan primer, adalah titik tumbuh pada akar dan titik tumbuh pada batang.
a. Titik tumbuh akar
Titik tumbuh akar merupakan belahan jaringan meristem akar yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Tudung akar mengeluarkan lendir polisakarida yang berfungsi untuk melumasi akar sehingga mengurangi goresan antara ujung akar dan butir-butir tanah pada dikala akar menembus tanah. Jaringan meritem akar banyak mengandung cadangan makanan yang diharapkan dalam metabolisme. Hasil metabolisme dipakai untuk proses perpanjangan akar.
Berdasarkan aktifitas sel dan struktur jaringannya, titik tumbuh akar dibagi menjadi tiga daerah, adalah zona pembelahan sel (pembentukan sel), zona pemanjangan sel, dan zona diferensiasi. Namun, zona-zona tesbut bergabung tanpa ada batasan yang jelas.
1) Zona pembelahan sel (pembentukan sel) terusun dari kumpulan sel yang berukuran kecil, berdinding tipis, berbentuk seragam, dan sel-selnya aktif membelah secara cepat.
2) Zona pemanjangan sel terletak di belakang zona pembelahan, sel-selnya memanjang hingga berukuran sepuluh kali panjang semula sehigga mendorong ujung akar. Sel-sel penyusunnya tampak berbeda baik ukuran maupun bentuknya.
3) Zona diferensiasi (pembelahan) sel menunjukan perbedaan bentuk dan ukuran sel-sel yang semakin jelas. Dinding sel mengalami penebalan sebab terjadi penimbunan substansi material di belahan dalamnya. Pada zona ini terjadi proses organogenesis dan lapisan epidermis akar telah mempunyai rambut-rambut akar untuk menyerap garam-garam mineral dari dalam tanah.
Jaringan primer akan terbentuk dari ketiga jenis jaringan meristem primer sebagai berikut.
1) Protoderm, adalah meristem primer yang terletak paling luar dan akan membentuk epidermis.
2) Prokambium, terletak dibagian paling dalam, akan menjadi stele (silinder pusat) yang terdiri atas perisikel, bekas pembuluh xilem dan floem. Dari lapisan sel-sel perisikel, sanggup tumbuh akar lateral (samping).
3) Meristem dasar, terletak di antara protoderm dan prokambium, akan membentuk jaringan dasar, adalah sel-sel parenkim pengisi korteks.
b. Titik tumbuh batang
Titik tumbuh batang merupakan belahan jaringan meristem pada ujung batang dengan tunas berupa kuncup. Kuncup tersusun atas sejumlah daun kecil yang menyelubungi sentra kuncup. Pada belahan paling ujung, terdapat meristem apikal berupa masa sel bebentuk ibarat kubah. Meristem apikal akan menjadi meristem primer (protoderm, prokambium, dan meristem dasar). Pada sisi meristem apikal, muncul primordia daun muda.
Titik tumbuhan batang tidak mempunyai pelindung khusus ibarat pada ujung akar, tetapi jaringan pembalut bakal daunnya berfungsi sebagai pelindung. Yaitu zona pembelahan sel, zona pemanjangan, dan zona diferensiasi.
1) Zona pembelahan sel, mempunyai sel-sel yang meristematik dan juga mempunyai bakal daun. Permukaan bawah bakal daun lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan permukaan atas sehingga daun muda melengkung menutupi ujung titik tumbuhan.
2) Zona pemanjangan, sel-selnya mengalami pemanjangan dan pembesaran. Pada zona ini, muai terlihat jaringan calon pembuluh.
3) Zona diferensiasi (pematangan), sel-sel mengalami diferensiasi sehingga terbentuk beberapa lapisan jaringan dengan struktur yanng berbeda, ibarat epidermis, korteks, floem, dan xilem.
Pertumbuhan Sekunder
Jika kita perhatikan secara cermat batang-batang tumbuhan di sekitar lingkungan tempat kita tinggal, dari hari ke hari bukan hanya semakin tinggi, tetapi juga semakin besar. Batang tumbuhan menjadi besar sebab mengalami pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder merupakan hasil acara jaringan meistem sekunder, adalah kambium pembuluh dan kambium gabus (felogen). Pada umumnya, pertumbuhan sekunder terjadi pada batang tumbuhan Gymnospermae dan dikotil. Sebagian besar akar dikotil berkayu mengalami pertumbuhan sekunder, kecuali monokotil tidak mengalami pertumbuhan sekunder, kecuali monokotil berkayu khususnya agave, aleo, dracaena, pandanus, dan yucca. Jaringan kambium pembuh terletak di antara jaringan pembuluh xilem (pembuluh kayu) dan pembuluh floem (pembuluh kulit). Jaringan kambium pembuluh gampang diamati dan dibedakan dengan jaringan lainnya. Jika kita mengupas kulit batang, akan terlihat belahan kambium berupa lendr licin. Pembelahan sel-sel kambium pembuluh terjadi secara radial, adalah membelah ke arah luar membentuk floem sekunder dan membelah ke arah dalam memmbentuk xilem sekunder.
Pada tumbuhan tahunan (perennial), pertumbuhan sekunder terjadi bertahun-tahun sehingga lapisan demi lapisan xilem sekunder membentuk kayu dengan gugusan melingkar yang disebut lingkaran tumbuh (lingkaran tahun). Pembentukan bulat tumbuh sangat dipengaruhi oleh musim. Di kawasan beriklim tropis, umumnya bulat tumbuh yang terbentuk pada ekspresi dominan hujan lapisannya lebih tebal dari pada lapisan yang terbentuk pada ekspresi dominan kemarau. Ketika ekspresi dominan hujan, kuantitas air yang diserap dari tanah meningkat dan pertumbuhan xilem sekunder akan lebih cepat. Sebaliknya, di ekspresi dominan kemarau, intensitas perembesan air berkurang sehingga xilem sekunder yang terbentuk akan lebih kecil dan terkesan berwarna lebih gelap sebab sel-selnya lebih pada dan kering akhir kekurangan air. Lingkaran tumbuh memungkinkan kita menaksir umur suatu pohon.
Floem sekunder dan jaringan diluarnya bermetamorfosis kulit selama bertahun-tahun, pertumbuhan kayu lebih cepat dan tidak seimbang dengan pertumbuhan kulitnya. Epidermis yang dihasilkan oleh pertumbuhan primer akan pecah-pecah , mengelupas, kering, dan jatuh dari batang. Epidermis berfungsi sebagai pelindung sehingga jika mengalami kerusakan akan mengganggu jaringan yang terdapat di dalamnya. Untuk itu, tumbuhan membentuk jaringan pelindung gres yang dihasilakan oleh kambium gabus (felogen). Sel-sel kambium gabus akan membelah ke arah luar membentuk felem dan ke arah dalam membntuk feloderm. Ketiga jaringan sekunder felem, felogen, dan feloderm secara kolektif disebut periderm.
Felem merupakan lapisan yng terdiri atas sel-sel mati yang mengandung suberin (bahan berlilin) pada dinding selnya sehingga kedap air dan udara. Sementara itu, floderm merupakan korteks sekunder yang terdiri atas sel-sel hidup dan tidak mengandug suberin. Lapisan gabus tidak semuanya rapat, terdapat celah-celah yang disebut lentisel. Lentisel berfungsi sebagai jalur keluar masuknya udara pernapasan. Lentisel pada batang gampang diamati. Jika permukaan batang tumbuhan diraba, akan terasa ada benjolan-benjolan kecil yang bernafsu dan terlihat pori-pori di tengahnya.
Download file lengkap: Bab 1 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Sumber http://buntiris.blogspot.com/