Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Makhluk Hidup

Salah satu ciri makhluk hidup yaitu tumbuh dan berkembang. Apakah pertumbuhan dan perkembangan itu? Pada potongan ini, kita akan mempelajari perbedaan pergantian pertumbuhan dengan perkembangan pada tumbuhan, serta pertumbuhan dan perkembangan pada binatang dan manusia.
Salah satu ciri makhluk hidup yaitu tumbuh dan berkembang Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup
Pertumbuhan berbeda dengan perkembangan, tetapi kedua proses tersebut akan berjalan sejalan dengan pertambahan usia dari organisme yang bersangkutan. Pertumbuhan dengan perkembangan sulit untuk dipisahkan dari proses kehidupan suatu organisme. Pertumbuhan  ialah insiden perubahan biologis yang terjadi pada seluruh mahluk hidup berupa pertambahan  ukuran  volume, tinggi, dan masa yang bersifat irreversible. Pertumbuhan  sanggup diukur secara kuantitatif dalam satuan  ukuran  panjang serta  berat. Sifat irreversible berarti perubahan  yang sudah terjadi tidak akan kembali lagi, contohnya pada ketika bayi lahir, hanya mempunyai berat tubuh sekitar 3 kg dengan tinggi tubuh hanya sekar 50 cm. Namun, sesudah dewasa, mempunyai berat tubuh sekitar 50 kg dengan tinggi tubuh sekitar 160 cm. Orang cukup umur tersebut tidak akan berubah kembali menjadi  bayi yang kecil. Contoh lainnya ialah pohon mangga yang sudah tumbuh besar dan tinggi tidak akan kembali lagi menjadi kecambah yang kecil.

Pertumbuhan pada organisme bersel satu (uniseluler), contohnya Amoeba dan Paramaecium  disebabkan oleh bertambah besarnya ukuran sel. Sementara itu, pertumbuhan pada organisme  bersel banyak (multiseluler), contohnya ayam, kelinci, sapi, dan insan disebabkan oleh bertambahnya jumlah sel dan ukuran sel. Pertambahan jumlah sel disebabkan oleh acara pembelahan sel-sel tumbuh, terutama sel–sel  jaringan meristematis pada flora dan sel–sel jaringan embrional pada hewan.

Perkembangan ialah proses menuju tercapainya kedewasaan. Perkembangan tidak sanggup diukur secara kuantitatif, tetapi sanggup dinyatakan secara kualitatif. Bagaimana cara memilih bahwa satu jenis organisme dinyatakan dewasa? Tanda–tanda kedewasaan aneka macam organisme berbeda-beda, tetapi secara umum ditandai dengan kematangan fungsional pada orgnisme tersebut menjadi lebih sempurna. Manusia sanggup dinyatakan sudah cukup umur apabila alat perkembangbiakan secara kawin telah berfungsi. Berfungsinya alat perkembangbiakan secara kawin akan disertai oleh ciri–ciri kedewasaan lainnya. Sebagai contoh, laki–laki cukup umur mempunyai kumis atau jenggot, jakun, dan bunyi membesar; perempuan cukup umur mempunyai ciri–ciri tumbuh payudara dan mengalami menstruasi; sedangkan flora yang sudah cukup umur sanggup menghasilkan bunga, dan biji.

Pola pertumbuhan pada flora berbeda dengan pertumbuhan pada binatang dan manusia. Masa pertumbuhan pada flora sanggup berjalan terus–menerus atau selama hidupnya, sepanjang ada faktor–faktor pendukungnya. Tumbuhan mempunyai jaringan meristem yang selalu tersedia. Cobalah perhatikan beberapa jenis flora berkayu yang mempunyai batang sangat besar dan tinggi, menyerupai pohon mangga, beringin, dan jambu. Walaupun flora tersebut sudah berumur puluhan tahun, tetapi masih sanggup tumbuh terus-menerus. Masa pertumbuhan pada pertumbuhan tidak terbatas, tetapi bukan berarti infinit (tidak mati). Tumbuhan setahun (annual) mempunyai siklus hidup mulai dari kecambah, berbunga, menghasikan biji, sampai mati dalam waktu satu tahun, contohnya flora pangan penghasil biji–bijian. Tumbuhan biennial  memilki siklus hidup sekitar dua tahun, contohnya wortel dan bit. Sementara itu, flora tahunan (perennial) mempunyai siklus hidup beberapa tahun, contohnya pohon–pohonan, perdu, dan rumput.

Hewan dan insan mempunyai masa pertumbuhan sangat terbatas. Sebagai contoh,  untuk laki–laki. Setelah itu, tidak sanggup tumbuh lagi, meskipun masih hidup sampai tua.
Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan organisme berbeda–beda dan sangat ditentukan oleh faktor–faktor pendukung, baik  yang berasal dari dalam tubuh (faktor inernal), maupun dari luar tubuh (eksternal). Faktor internal merupakan faktor yang diperoleh dari sifat keturunannya berupa gen dan hormon. Gen bertanggungjawab dalam pewarisan sifat keturunan serta sebagai pembawa arahan genetik untuk membentuk protein, enzim, dan hormon. Protein, enzim, dan hormon mempengaruhi berbgai reaksi metabolisme di dalam tubuh untuk mengatur dan mengedalikan proses pertumbuhan dan perkembangan. Hormon pertumbuhan dan perkembangan pada manusia, antara lain somatotropin, tiroksin, FSH (follicle stimulating hormone), LH (luteinizing hormone), estrogen, progesteron, dan testoteron.

Faktor eksternal dari lingkungan luar tubuh juga sangat memengetahui kecepatan pertumbuhan dan perkembangan suatu organisme. Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan insan dan contohnya ialah gizi makanan,  terutama protein. Anak yang kekurangan gizi akan mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dibanding dengan anak yang memperoleh cukup gizi. Zat masakan yang mempengaruhi pertumbuhan anak ialah protein sehingga anak yang sedang tumbuh banyak memerlukan protein yang terkandung dalam materi makanannya, menyerupai susu, telur, ikan, daging, dan kacang kedelai. Tetapi, laju pertumbuhan sanggup terhambat dengan adanya suatu biro penyakit, contohnya cacing, jamur,  bakteri, atau virus.

Download materi lengkap Bab 1 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup DISINI.
Sumber http://buntiris.blogspot.com/