Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Makhluk Hidup
Pertumbuhan berbeda dengan pekembangan, namun kedua proses tersebut akan berjalan sejalan dengan pertambahannya usia dari organisme yang bersangkutan. Pertumbuhan dengan perkembangan sangat sulit dipisahkan dari proses kehidupan suatu organisme. Pertumbuhan yakni insiden perubahan biologis yang terjadi pada seluruh mahluk hidup berupa pertambahan ukuran volume, tinggi, dan masa yang bersifat irreversible. Proses pertumbuhan sanggup diukur secara kuantitatif dalam satuan ukuran panjang dan berat. Sifat irreversible berarti perubahan yang sudah terjadi tidak akan kembali lagi, contohnya pada ketika bayi lahir, hanya mempunyai berat tubuh sekitar 3 kg dengan tinggi tubuh hanya sekar 50 cm. Namun, sesudah dewasa, mempunyai berat tubuh sekitar 50 kg dengan tinggi tubuh sekitar 160 cm. Orang dewasa tersebut tidak akan berubah kembali mnjadi bayi yang kecil. Contoh lainnya yakni pohon mangga yang sudah tumbuh besar dan tinggi tidak akan kembali lagi menjadi kecambah yang kecil.
Pertumbuhan pada organisme bersel satu ( uniseliler ), contohnya amoeba dan paramaecium disebabkan oleh bertambah besasrnya ukuran sel. Sementara itu, pertumbuhan pada organisme bersel banyak (multiseluler), contohnya ayam, kelinci, sapi, dan insan disebabkan oleh bertambahnya jumlah sel dan ukuran sel. Pertambahan jumlah sel disebabkan oleh kegiatan pembelahan sel-sel tumbuh, terutama sel–sel jaringan meristematis pada tumbuhan dan sel–sel jaringan embrional pada hewan.
Perkembangan yakni proses menuju tercapainya kedewasaan. Perkembangan tidak sanggup diukur secara kuantitatif, namun perkembangan sanggup dinyatakan secara kualitatif. Bagaimana cara memilih bahwa satu jenis organisme dinyatakan dewasa? Tanda–tanda kedewasaan banyak sekali organisme berbeda-beda, tetapi secara umum ditandai dengan kematangan fungsional pada orgnisme tersebut menjadi lebih sempurna. Manusia sanggup dinyatakan sudah cukup umur apabila alat perkembangbiakan secara kawin telah berfungsi. Berfungsinya alat perkembangbiakan secara kawin akan disertai oleh ciri–ciri kedewasaan lainnya. Sebagai contoh, laki–laki cukup umur mempunyai kumis atau jenggot, jakun, dan bunyi membesar; perempuan dewasa mempunyai ciri–ciri tumbuh payudara dan mengalami menstruasi; sedangkan tumbuhan yang sudah cukup umur sanggup menghasilkan bunga, dan biji.
Pola pertubuhan pada tumbuhan berbeda dengan pertumbuhan pada binatang dan manusia. Masa pertumbuhan pada tumbhan sanggup berjalan terus–menerus atau selama hidupnya, sepanjang ada faktor–faktor pendukungnya. Tumbuhan mempunyai jaringan meristem yang selalu tersedia. Cobalah perhatikan beberapa jenis tumbuhan berkayu yang mempunyai batang sangat besar dan tinggi, menyerupai pohon mangga, beringin, dan jambu. Walaupun tumbuhan tersebut sudah berumur puluhan tahun, tetapi masih sanggup tumbuh terus-menerus. Masa pertumbuhan pada pertumbuhan tidak terbatas, tetapi bukan berarti kekal (tidak mati). Tumbuhan setahun (annual) mempunyai siklus hidup mulai dari kecambah, berbunga, menghasikan biji, sampai mati dalam waktu satu tahun, contohnya tumbuhan pangan penghasil biji–bijian. Tumbuhan biennial memilki siklus hidup sekitar dua tahun, contohnya wortel dan bit. Sementara itu, tumbuhan tahunan (perennial) mempunyai siklus hidup beberapa tahun, contohnya pohon–pohonan, perdu, dan rumput.
Hewan dan insan mempunyai masa pertumbuhan sangat terbatas. Sebagai contoh, untuk laki–laki. Setelah itu, tidak sanggup tumbuh lagi, meskipun masih hidup sampai tua.
Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan organisme berbeda–beda dan sangat ditentukan oleh faktor–faktor pendukung, baik yang berasal dari dalam tubuh (faktor inernal), maupun dari luar tubuh (external). Faktor intenal merupakan faktor yang diperoleh dari sifat keturunannya berupa gen dan hormon. Gen bertangung jawab dalam pewarisan sifat keturunan serta sebagai pembawa arahan untuk me2mbentuk protein, enzim, dan hormon. Protein, enzim, dan hormon mempengaruhi berbgai reaksi metabolisme di dalam tubuh untuk mengatur dan mengedalikan proses pertumbuhan dan perkembangan. Hormon pertumbuhan dan perkembangan pada manusia, antara lain somatotropin, tiroksin, FSH (follicle stimulating hormone), LH (luteinizing hormone), estrogen, progesteron, dan testoteron.
Faktor eksternal dari lingkungan luar tubuh juga sangat memengetahui kecepatan pertumbuhan dan perkembangan suatu organisme. Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mausia dan contohnya yakni gizi makanan, terutama protein. Anak yang kekurangan gizi akan mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dibanding dengan anak yang memperoleh cukup gizi. Zat masakan yang mempengaruhi pertumbuhan anak yakni protein sehingga anak yang sedang tumbuh banyak memerlukan protein yang terkandung dalam materi makanannya, menyerupai susu, terlur, ikan, daging, dan kacang kedelai. Tetapi, laju pertumbuhan sanggup terhambat dengan adanya suatu distributor penyakit, contohnya cacing, jamur, bakteri, atau virus.
Download File Lengkap Materi Pertumbuhan dan Perkembangan
Sumber http://buntiris.blogspot.com/
Pertumbuhan pada organisme bersel satu ( uniseliler ), contohnya amoeba dan paramaecium disebabkan oleh bertambah besasrnya ukuran sel. Sementara itu, pertumbuhan pada organisme bersel banyak (multiseluler), contohnya ayam, kelinci, sapi, dan insan disebabkan oleh bertambahnya jumlah sel dan ukuran sel. Pertambahan jumlah sel disebabkan oleh kegiatan pembelahan sel-sel tumbuh, terutama sel–sel jaringan meristematis pada tumbuhan dan sel–sel jaringan embrional pada hewan.
Perkembangan yakni proses menuju tercapainya kedewasaan. Perkembangan tidak sanggup diukur secara kuantitatif, namun perkembangan sanggup dinyatakan secara kualitatif. Bagaimana cara memilih bahwa satu jenis organisme dinyatakan dewasa? Tanda–tanda kedewasaan banyak sekali organisme berbeda-beda, tetapi secara umum ditandai dengan kematangan fungsional pada orgnisme tersebut menjadi lebih sempurna. Manusia sanggup dinyatakan sudah cukup umur apabila alat perkembangbiakan secara kawin telah berfungsi. Berfungsinya alat perkembangbiakan secara kawin akan disertai oleh ciri–ciri kedewasaan lainnya. Sebagai contoh, laki–laki cukup umur mempunyai kumis atau jenggot, jakun, dan bunyi membesar; perempuan dewasa mempunyai ciri–ciri tumbuh payudara dan mengalami menstruasi; sedangkan tumbuhan yang sudah cukup umur sanggup menghasilkan bunga, dan biji.
Pola pertubuhan pada tumbuhan berbeda dengan pertumbuhan pada binatang dan manusia. Masa pertumbuhan pada tumbhan sanggup berjalan terus–menerus atau selama hidupnya, sepanjang ada faktor–faktor pendukungnya. Tumbuhan mempunyai jaringan meristem yang selalu tersedia. Cobalah perhatikan beberapa jenis tumbuhan berkayu yang mempunyai batang sangat besar dan tinggi, menyerupai pohon mangga, beringin, dan jambu. Walaupun tumbuhan tersebut sudah berumur puluhan tahun, tetapi masih sanggup tumbuh terus-menerus. Masa pertumbuhan pada pertumbuhan tidak terbatas, tetapi bukan berarti kekal (tidak mati). Tumbuhan setahun (annual) mempunyai siklus hidup mulai dari kecambah, berbunga, menghasikan biji, sampai mati dalam waktu satu tahun, contohnya tumbuhan pangan penghasil biji–bijian. Tumbuhan biennial memilki siklus hidup sekitar dua tahun, contohnya wortel dan bit. Sementara itu, tumbuhan tahunan (perennial) mempunyai siklus hidup beberapa tahun, contohnya pohon–pohonan, perdu, dan rumput.
Hewan dan insan mempunyai masa pertumbuhan sangat terbatas. Sebagai contoh, untuk laki–laki. Setelah itu, tidak sanggup tumbuh lagi, meskipun masih hidup sampai tua.
Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan organisme berbeda–beda dan sangat ditentukan oleh faktor–faktor pendukung, baik yang berasal dari dalam tubuh (faktor inernal), maupun dari luar tubuh (external). Faktor intenal merupakan faktor yang diperoleh dari sifat keturunannya berupa gen dan hormon. Gen bertangung jawab dalam pewarisan sifat keturunan serta sebagai pembawa arahan untuk me2mbentuk protein, enzim, dan hormon. Protein, enzim, dan hormon mempengaruhi berbgai reaksi metabolisme di dalam tubuh untuk mengatur dan mengedalikan proses pertumbuhan dan perkembangan. Hormon pertumbuhan dan perkembangan pada manusia, antara lain somatotropin, tiroksin, FSH (follicle stimulating hormone), LH (luteinizing hormone), estrogen, progesteron, dan testoteron.
Faktor eksternal dari lingkungan luar tubuh juga sangat memengetahui kecepatan pertumbuhan dan perkembangan suatu organisme. Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mausia dan contohnya yakni gizi makanan, terutama protein. Anak yang kekurangan gizi akan mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dibanding dengan anak yang memperoleh cukup gizi. Zat masakan yang mempengaruhi pertumbuhan anak yakni protein sehingga anak yang sedang tumbuh banyak memerlukan protein yang terkandung dalam materi makanannya, menyerupai susu, terlur, ikan, daging, dan kacang kedelai. Tetapi, laju pertumbuhan sanggup terhambat dengan adanya suatu distributor penyakit, contohnya cacing, jamur, bakteri, atau virus.
Download File Lengkap Materi Pertumbuhan dan Perkembangan